REMBANG,SK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menemui puluhan warga penentang rencana pendirian pabrik semen yang masih bertahan di bawah tenda di dekat lokasi tapak pabrik semen milik PT Semen Indonesia yang berada di kawasan antara Desa Kadiwono Kecamatan Bulu dengan Desa Kajar Kecamatan Gunem, Jumat (27/6) sore.
Kepada warga yang masih kontra, Ganjar mengajak mereka untuk berdialog dengan pihak-pihak yang terkait, baik dari mereka yang pro, pihak Pemerintah, dan pihak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Namun terlebih dahulu Ganjar meminta kepada mereka yang kontra untuk menunjuk wakil yang bisa dipercaya.
“Tentukan dulu siapa yang akan mewakili (warga). Wakil ini penting agar jelas siapa yang bertanggung jawab. Warga juga bisa menunjuk ahli yang paling bisa percaya. Intinya tentukan dulu wakil, agar kita bisa rembugan,” ujar Ganjar kepada warga.
Ganjar memberikan waktu satu minggu kepada warga untuk mempersiapkan segala sesuatunya. "Semua harus diperlakukan secara adil. Silakan susun agendanya. Kita yang akan menjadwalkan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, warga sempat ngotot untuk meminta penarikan alat berat dari lokasi tapak pabrik. Namun Ganjar menyatakan, soal alat berat nanti akan turut dibicarakan dalam dialog yang diikuti oleh orang-orang terpercaya dari semua pihak.
Rencana pendirian pabrik semen oleh PT Semen Indonesia hingga saat ini masih menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat khususnya warga yang berada di sekitar lokasi pabrik.
Sebelumnya, puluhan warga yang kontra terkait rencana pembangunan pabrik semen, yang didominasi kaum perempuan melakukan aksi protes di sekitar lokasi pabrik saat pihak PT Semen Indonesia menggelar doa bersama dan manakiban sebagai penanda dimulainya pembangunan pabrik pada senin (16/6 ) silam. Selanjutnya, mereka pun melanjutkan aksi penolakan dengan mendirikan tenda di sekitar lokasi pabrik.
Saat itu, doa bersama dan manakiban yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama dihadiri Plt Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Ketua DPRD Rembang, Sunarto, serta ratusan warga yang berada di sekitar lokasi pabrik yakni Desa Kajar, Pasucen, Timbrangan, Tegaldowo dan Kadiwono. Doa bersama dipimpin oleh tokoh agama masyarakat setempat diantaranya Mbah Achmad Akhid (Timbrangan), Mbah Sarki (Pasucen), Mbah Syamsudin (Kajar), Mbah Purwoto (Kadiwono) dan Mbah Nasikun (Tegaldowo).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar