![]() |
Apel damai stop kekerasan terhadap perempuan dan anak |
perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Rembang, sebulan terakhir, memantik keprihatinan mendalam dari pemerintah setempat.
Untuk menekan dan meminimalisir kasus serupa, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Rembang mengajak kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Rembang untuk lebih peduli, mengawasi dan melapor ke pihak terkait jika mengetahui telah terjadi
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan sekitarnya.
Ajakan tersebut dilakukan dengan menggelar apel damai stop kekerasan terhadap anak dan perempuan yang melibatkan ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat, Senin(27/10) pagi di halaman Stadion Krida Rembang.
Plt Bupati Rembang Abdul Hafidz, mengatakan, berdasar data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menyebutkan dari 100 perempuan Indonesia 3 diantaranya mengalami
kekerasan. Jika dihitung, dengan jumlah perempuan Indonesia yang
melebihi 100 juta jiwa, maka dapat diperkirakan 3 juta perempuan
pernah mengalami kekerasan.
"Aksi damai merupakan titik awal dari upaya
menanamkan kesadaran terhadap masyarakat bahwa kekerasan terhadap anak
dan perempuan adalah tindak kejahatan sehingga tidak boleh dilakukan," tegasnya.
Ia menambahakan, kegiatan serupa akan terus digelorakan hingga pelosok-pelosok. Khusus kepada remaja putri, Hafidz berpesan agar menjaga
penampilan dalam berpakaian sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kasus pencabulan.
"Dengan berpakaian rapi sesuai budaya dan
adab ketimuran dipastikan tidak akan mengundang keinginan untuk berbuat yang macam-macam dari para lelaki yang tidak bertanggung jawab," tambahnya.
Di Kabupaten Rembang, kasus kekerasan terhadap perempuan pada
tahun 2011 mencapai 18 kasus. Pada tahun 2012 turun menjadi 15 kasus. Tahun 2013 turun lagi menjadi 10 kasus. Sedangkan kekerasan pada anak
pada tahun 2011 ada 22 kasus, tahun 2012 berjumlah 20 kasus dan pada
2013 menurun menjadi 9 kasus.
Jika tidak dilakukan gerakan membangun kesadaran secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat dihawatirkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak akan meningkat di tahun 2014. (Rom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar