![]() |
Susilo Utomo saat reuni sepakbola Buana 82, Agustus silam |
Adalah Susilo Utomo (47) atau yang biasa dipanggil UT. Ia bersama dengan isteri, Suriani Usin, dan putranya, Elbert Susilo (10) tercatat sebagai penumpang AirAsia yang mengalami musibah tersebut. Ia bersama anak dan istrinya berencana terbang ke Singapura untuk menjenguk salah satu anaknya yang sekolah di sana. Namun nasib berkata lain. Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Di mata warga, Ut dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia juga dikenal sebagai sosok dermawan yang kerap membantu sesama.
Menurut Puji, teman dekat korban, Susilo Utomo merupakan sosok yang ramah dan njawani. Meski ia keturunan Tionghoa, sama sekali tak ada sekat dalam kesehariannya yang selalu berbaur dengan masyarakat.
"Dia sangat baerbaur meski dari keturunan. tak ada sekat dengan warga lainnya. Dia juga gemar membantu sesaama," tutur Puji, Sabtu (3/1/2015).
Saat muda, Susilo Utomo sangat hobi sepakbola. Dia juga dikenal masyarakat Sulang sebagai pesepakbola handal. Ban kapten yang selalu tersemat di lengannya menjadikan tim sepakbola Desa Sulang yang bernama Buana 82 moncer di Kabupaten Rembang.
Setelah berkeluarga, Susilo Utomo pindah ke Surabaya, Jawa Timur untuk menekuni sejumlah bisnis, salah satunya ekspedisi transportasi barang, JPL.
Meski sudah sukses di surabaya, namun ia tidak pernah lupa kampung halamannya. Hampir setiap ada kegiatan desa, Susilo Utomo selalu andil menjadi salah satu penyandang dana. Tak heran, Warga Desa Sulang turut berduka mendengar kabar ia turut dalam musibah pesawat AirAsia.
Di Sulang, rumah keluarga besar Susilo utomo berada di RT 03 RW 04 Desa Sulang. Memamng, semenjak pindah ke Surabaya, rumah kayu berpagar putih itu jarang ditempati alaias dibiarkan kosong.
Tetangga rumah Susilo Utomo, Aris Lembet Rudianto menceritakan, Ut masih sering pulang ke Sulang. Terakhir, ia sempat pulang ke rumahnya tiga minggu sebelum kejadian nahas tersebut. Kepadanya, Ut sempat mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan rumahnya sebagai pusat bimbingan belajar (Bimbel) gratis untuk anak-anak di Desa Sulang dari pada dibiarkan suwung.
"Keinginan itu belum sempat terwujud hingga kabar ia turut dalam musibah Pesawat AirAsia," kenang aris.
Sebagai wujud turut berduka, tetangga korban yang tinggal di RT 03 RW 04 Desa Sulang berencana akan berombongan berangkat ke Surabaya pada hari Minggu (4/1/2015) mendatang.
Kenangan terakhir bersama warga Sulang, pada Agustus silam, Susilo Utomo beserta teman seangkatannya menggelar reuni klub Sepakbola Buana 82 dan menggelar pentas hiburan. Selain sebagai penyandang dana utama, Ut juga membagi-bagikan ratusan kaos kepada para pemuada sulang. (Rom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar